Edi Ubaidilah Sih Penjelajah Nusantara



Foto: Neropong Pena 
Neropong Pena, - Edi Ubaidilah (39) lahir di Kampung Rawa Kalieung, kec. Leuwisari, kab Tasikmalaya, sejak remaja sudah menggeluti perjalanan ke hutan yang ada diberbagai provinsi dan bersama komunitasnya menelusuri gunung, hutan dan lautan menjadi pemburuh.

Berjuta pengalaman Ia dapati saat berkunjung ke hutan, gunung dan lautan hingga pengalaman baik dan buruk. Kesehari-harian Edi adalah pengusaha makanan ringan (Makroni, Mie Jepang). Ia mengeluti usaha makan ringan sudah cukup lama dari usia remaja, bakat pengalaman berdagang Edi pelajari dari pamannya Ade Taqiyuddin yang kini menjadi penusaha sukses di Singaparna.
Bapak anak tiga ini mempunyai 2 putri dan 1 putra ia tinggal bersama keluarganya di desa Kampung Belentuk Singaparna.

Pengalaman Jelajahi Hutan

Hobi penjelajah Hutan menjadi kebiasaan Edi, jika pulang dari hutan banyak yang Ia dibawa dari hasil buruan berupa Kijang, Rusa, Ayam Hutan, Kelinci, dan Ikan. Bahkan jika ada orang kota yang ingin minta jasanya ia dilayani, tidak sedikit meminta jasa Edi untuk menemani ke hutan-hutan di wilayah Indonesia, ini merupakan hasil dari pergaulan komunitasnya.

Pemandu 

Sejumlah pengalaman buruannya ia jejaki seperti di daerah Gunung Muir di Tasikmalaya, Hutan Citingil di Cilacap, Gunung Sawal di daerah Panjalu  Jawa Barat, Gunung Lumbung Desa Singajaya kec Cikajang kab Garut, Hutan Sancang Garut. Curug Cikajayaan,Taman Wisata Alam Gunung Tampomas di utara wilayah Kabupaten Sumedang, Laut Pangandaran di Ciamis Jawa Barat, Pantai Batu Karas Pangandaran, Jawa Barat, Laut di Nusakambangan Jawa Tengah.

Pengalaman Menakutkan

Edi pernah bertemu manusia Raksasa saat pengalaman berkunjung ke hutan di Tasikmalaya saat menjelang malam hari, Ia bersama rekan-rekan komunitasnya penasaran dengan kabar di hutan tersebut, 

Ada manusia raksasa, Karena rasa penasaran Ia dan rekan-rekannya menelusuri hutan belentara itu pada malam harinya, akhirnya bertemu dengan manusia raksasa yang kira-kira ketingginannya 4 meter setinggi pohon besar yang ada di hutan itu. Tetapi saat berjumpa dengan manusia raksasa justru raksasa itu malah pergi meninggalkan ia dan kawan-kawannya. 



Tidak ada komentar:

Peran Jurnalis Muslim Dalam Dakwah